Kajian Literatur Faktor Pencemaran Lingkungan
FAKTOR PENYEBAB PENCEMARAN LINGKUNGAN
Menurut Enni Sari Siregar dan Marliana Wahyuni Nasution, faktor penyebab pencemaran lingkungan sebagai berikut:
https://journal.ipts.ac.id/index.php/ED/article/view/2231
Aktivitas manusia mempunyai dampak negatif bagi lingkungan, bagi manusia itu sendiri dan bagi makhluk hidup lainnya diantaranya lingkungan menjadi tercemar, kerusakan lingkungan, berkurangnya spesies makhluk hidup, dan terganggunya kesehatan manusia yang diakibatkan oleh bakteri maupun kuman yang berasal dari lingkungan yang kurang bersih. Ada beberapa faktor yang menyebabkan pencemaran lingkungan di Kotanopan yaitu asap kendaraan, limbah industri tahu, limbah rumah tangga dan pestisida yang sangat berpengaruh terhadap kesehatan makhluk hidup Pemerintah sudah mulai melakukan berbagai upaya untuk mengatasi masalah pencemaran lingkungan hidup.
Menurut Riza Damayanti, Mutiah Salamah Chamid Jurnal Sains dan Seni ITS 5 (1), D7-D12, 2016, faktor penyebab pencemaran lingkungan sebagai berikut
http://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/view/14170
PDRB merupakan salah satu indikator perekonomi-an suatu wilayah. Perhitungan PDRB salah satunya mengguna-kan pendekatan nilai tambah atau produksi, yang berkaitan dengan penggunaan sumber daya alam. Faktor pencemaran lingkungan berpengaruh terhadap ketersediaan sumber daya alam, sehingga mempunyai pengaruh dalam menentukan tinggi rendahnya PDRB suatu provinsi. Berbagai penelitian PDRB dengan metode statistika sudah banyak dilakukan. Namun, penelitian tersebut belum ada yang memodelkan antara PDRB dengan faktor pencemaran lingkungan yang memperhatikan faktor spasial. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dilakukan analisis spasial dengan Geographically Weighted Regression (GWR). Metode GWR digunakan untuk memodelkan PDRB di Indonesia serta mengetahui faktor dari segi lingkungan yang berpengaruh secara signifikan di tiap provinsi. Hasil pemodelan dengan GWR diperoleh model yang berbeda-beda untuk tiap provinsi. Model GWR menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan model regresi global, terlihat dari nilai AIC maupun SSE yang lebih kecil, dan R 2 yang lebih besar.
• CARA MENGATASI PENCEMARAN LINGKUNGAN
Menurut Enni Sari Siregar dan Marliana Wahyuni Nasution, cara mengatasi pencemaran lingkungan sebagai berikut:
https://journal.ipts.ac.id/index.php/ED/article/view/2231
Diantara solusi yang dilakukan pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan pencemaran lingkungan dengan cara penghijauan. Selain itu kalimat-kalimat himbauan atau seruan kepada masyarakat membuang sampah pada tempatnya juga terus dilakukan misalnya dengan membuat papan iklan atau banner yang tujuannya juga memberikan edukasi terhadap masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Pemerintah sangat mengharapkan partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan demi keasrian alam.
Menurut Afwatunnati Afwatunnati Edu Geography 4 (1), 2016, Cara mengatasi pencemaran lingkungan https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edugeo/article/view/9927
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan ibu rumah tangga mengenai pencemaran lingkungan, mengetahui sikap dalam upaya mengatsi pencemaran lingkungan akibat sampah ibu rumah tangga serta mengetahui pengaruh pengetahuan terhadap sikap dalam upaya mengatasi pencemaran lingkungan akibat sampah ibu rumah tangga. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengetahuan ibu rumah tangga dalam upaya mengatasi pencemaran lingkungan akibat sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) Jatibarang Kota Semarang diperoleh hasil keseluruhan rata-rata tingkat pengetahuan ibu rumah tangga mengenai pencemaran lingkungan diperoleh 22, 82 dengan persentase 62, 5% kriteria pengetahuan sudah baik dan hasil rata-rata sikap dalam upaya mengatasi pencemaran lingkungan akibat sampah ibu rumah tangga masuk dalam kriteria baik dengan presentase 47.42%.
Menurut Agus Zenal Mutaqin GEOAREA| Jurnal Geografi 1 (1), 33-37, 2018 Cara mengatasi pencemaran lingkunganh ttps://ejournal.unibba.ac.id/index.php/Geoarea/article/view/90P
roduksi sampah rumah tangga di Desa Bumiwangi Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung setiap hari semakin meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan pola konsumsi masyarakat. Hal tersebut tidak dibarengi dengan pola pikir masyarakat dan alat untuk mengelola sampah sehingga mengakibatkan sampah dibuang kemana saja dan terjadinya pencemaran lingkungan. Masyarakat Desa Bumiwangi melakukan pengelolaan sampah organik rumah tangga yaitu dengan menjadikannya sampah organik menjadi kompos dengan bantuan alat yaitu Komposter. kendala yang dihadapinya yaitu minimnya alat pengelolaan sampah serta kurangnya kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan. Nilai-nilai yang dapat diambil dari hasil penelitian untuk menjadi bahan ajar di sekolah yaitu nilai agama, ekonomi dan sosial. Rekomendasi dalam penelitian ini adalah Pemerintah setempat sebaiknya benar-benar memperhatikan pengelolaan sampah organik rumah tangga dengan memberikan masukan kepada masyarakat atau melakukan pembinaan tentang pengelolaan sampah organik rumah tangga supaya masyarakat lebih paham tentang pengelolaan sampah organik rumah tangga yang benar dan baik.